Oleh: Iskandar Ibrahim
Studi ini bermaksud memahami bagaimana mistik Islam yang hadir di Andalusia dapat diterima oleh masyarakat lokal dalam pembentukan socio-religius pasca kemunduran politik Islam di sana hingga menjadi sebuah doktrin mistik yang mempunyai pengaruh kuat di timur maupun barat.
sebelum akhirnya menjadi sirna dari sana, meskipun dalam prakteknya Islam mempunyai kaitan erat dengan sejarah kemajuan keilmuan di sana dan telah memberikan sejumlah kontribusi penting bagi kemajuan dunia Barat dan globalisasi ilmu pengetahuan masyarakat modern hari ini. Kehadiran Islam di Andalusia mengalami benturan perspektif yang berimplikasi pada disharmoni politik antara penguasa Islam dengan penguasa lokal. Karena itu, meskipun politik Islam di Andalusia terus mengalami kemunduran, namun penelusuran tentang gerakan dakwah mistik meninggalkan pengaruh yang luar biasa bagi perkembangan mistik Islam di belakang hari. Meskipun secara politik Islam di tolak, namun sejumlah karya ilmuwan Islam termasuk pemikiran mistik sebagaimana di tinggal Ibn `Arabi dan sejumlah pemoka mistik Islam Andalusia lainnya tetap dihormati hingga hari ini. Demikian juga jika dilihat dengan corak Islam yang hadir di dunia Melayu akan memperjelas kontribusi penting yang dimainkan Islam mistik dalam proses pelestarian nilai-nilai Islam. Islamisasi di Andalusia yang akan memperlihatkan dua pendekatan yang berbeda dalam menghadirkan Islam di kedua wilayah tersebut. Kehadiran Islam di Andalusia tidak hanya memperkenalkan sistem pemerintahan dan budaya berdasarkan Islam yang mempunyai arti strategis bagi perkembangan peradaban manusia, namun juga mempunyai implikasi bagi perkembangan ilmu modern hari ini. Untuk pertama kali, Islam di Andalusia dihadirkan sebagai satu kekuatan oleh seorang panglima militer Islam Thariq bin Ziyad bangsa Moor dari Maroko pada tahun 711 M, karena itu Islam pada awalnya tidak dikembangkan oleh masyarakat lokal. Berbeda dengan penyebaran Islam di dunia Melayu, Islam dikembangkan oleh para sufi pengembara yang diteruskan oleh sejumlah sufi lokal. Karena itu, eksistensi dan keabsahan Islam tidak dipersoalkan bahkan menjadi landasan utama bagi paradigma budaya Melayu. Sementara di Andalusia citra Islam yang dikembangkan penguasa lokal kontra Islam pada umumnya didominasi oleh isu penentangan secara represif terhadap pemikiran dan praktek Islam dengan melakukan perburuan terhadap pemeluknya serta membakar sejumlah dokumen penting Islam. Islam di Andalusia merupakan perkembangan dari misi Islam yang dijalakan khalifah Al-Walid dari dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus yang telah melahirkan sejumlah ilmuwan terkenal semisal Ibnu Rusdy filosof dari Cordova (1126) serta Abbas ibn Firna penemu konsep pesawat terbang. Ruang lingkup tulisan ini akan mengeksplorasi tentang corak penetrasi Islam dengan pendekatan budaya di Andalusia dengan memperbandingkan dengan corak Islam di dunia Melayu Islam dan pertemuan karakteristik budaya Arab Islam dan Andalusia Kristen jika dilihat dengan penetrasi Islam ke dalam kultur Melayu yang cinta damai dengan mengambil fokus tulisan pada kontribusi seni budaya dalam penetrasi Islam ke dalam masyarakat lokal di Andalusia. Fenomena ini menarik karena dalam sejarah Islam corak penetrasi Islam ke dalam masyarakat lokal berimplikasi pada proses penerimaan maupun penolokan satu komunitas terhadap kehadiran Islam. Proses perpaduan antara corak Islam yang datang dengan masyarakat lokal semakin menarik untuk disimak karena turut menentukan warna dari praktek dan perjalanan Islam lokal di masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar